Minggu, 07 Juni 2009

Mau Sukses Teacheble Dong...?

Gimana mau sukses kalau petunjuk suksesnya ngga diikuti.

Teachable. Sebagian orang mungkin sudah kenal betul dengan kata ini, bahkan tersenyum mendengarnya. Namun sebagian besar orang tidak mengenalnya, apalagi melakukannya. Padahal yang saya pelajari, teachable adalah salah satu sikap yang penting dan harus dimiliki oleh mereka yang memutuskan untuk berjuang di jalan kesuksesan.

Teachable secara mudah bisa diartikan sebagai satu sikap mau diajar atau mau mengikuti petunjuk yang sudah diberikan.

Robert T. Kiyosaki pernah mengatakan di bukunya, Rich Dad Poor Dad, bahwa untuk menjadi seorang pebisnis sukses paling tidak kita harus memiliki pembimbing atau mentor yang tepat. Saya rasa itu masih belum cukup. Percuma kalau kita punya mentor yang tepat (tidak hanya bisnis), tapi kita tidak mau menuruti apa yang menjadi arahan dan bimbingannya alias bersikap teachable.

Saya ada contoh sederhana, kisah nyata yang terjadi beberapa hari yang lalu (26 April 2009). Ini terjadi di jaringan bisnis viral marketing dynasis yang sudah saya bangun dan bina dengan serius sejak beberapa bulan terakhir.

Pada tanggal 24 April ’09, seorang wanita bernama ***** mengirimkan SMS kepada saya untuk minta didaftarkan sebagai member bisnis viral marketing Dynasis. Katanya dia melihat presentasi saya melalui situs www.GoldenDynasis.com dan tertarik karena bisnis ini tidak memerlukan modal untuk memulainya.

Tanpa pikir panjang saya daftarkan dia ke Dynasis via SMS dan 3 menit kemudian dia sukses terdaftar sebagai frontline saya. New frontline, new warrior, new income pastinya, hehehe… Dan yang bersangkutan pun mendapatkan SMS konfirmasi yang sama, berisi ID dan PIN yang digunakan untuk semua akses transaksi maupun login ke situs resmi Dynasis.

Seperti biasa, setelah resmi jadi group bisnis saya, maka sms follow up yang isinya bagaimana cara menjalankan Dynasis saya kirimkan. Kalau tidak salah ada sekitar 10 SMS panjang. Ya, namanya juga jaringan luar kota. Dia di Sumatera dan saya di Sidoarjo. Apalagi 85% jaringan bisnis Dynasis saya join via online, bukan presentasi offline. So, follow upnya pakai sms.

Pada SMS pertama, bagian yang paling penting, saya meminta dia tersebut untuk MENDOWNLOAD PANDUAN MEMBER DYNASIS + BROSUR + DAFTAR HARGA di member area dynasis. Ini adalah bagian yang terpenting karena semua ilmu pengetahuan tentang bisnis ini dan bagaimana sistemnya bekerja ada di panduan dan brosur tersebut.

Ingat, untuk memenangkan peperangan kita harus memiliki persiapan yang matang, salah satunya adalah dengan mengenal betul bagaimana bisnis yang kita jalankan saat ini sebelum terjun ke lapangan.

Kemudian setelah saya kirimkan sms tersebut, member saya tersebut segera transfer ke rekening Dynasis untuk membeli deposit yang nantinya dicairkan dalam bentuk pulsa. Lantas selang sekitar 3-4 jam kemudian member itu sms saya. Isinya keluhan karena tidak ada respon dari pihak Dynasis. Dia merasa ditipu dan rugi besar karena sudah terlanjur deposit (padahal cuma 20 ribu). Disamping itu dia juga mengeluh sudah mencoba mendaftarkan 3 orang baru tapi tidak ada respon atau SMS balasan dari Dynasis.

Saya heran. Kok bisa demikian. Karena dari 400 member aktif saya, tidak pernah ada yang kejadian seperti itu. Semua lancar-lancar saja. Dan yang pasti semua mengikuti apa yang ada di panduan member Dynasis (termasuk mengikuti panduan SMS saya).

3 hari saya mencari tahu apa yang menjadi pokok permasalahan. Bahkan saya sampai menghubungi upline tertinggi untuk minta bantuan penyelesaian masalah ini. Member yang bersangkutan pun ketika saya minta kerjasamanya kurang koperatif. Udah salah, keras kepala pula. Bahkan sampai saya belain untuk telpon interlokal ke temaptnya lewat HP dengan maksud menanyakan langsung, isinya malah diomeli dan diceramahi selama 12 menit. Ehm…buang pulsa sekitar 15 ribuan lah.

Tapi karena ingat tanggung jawab sebagai seorang leader, maka saya jaga sikap dan saya bilang, Dynasis bukan bisnis penipuan. Ini real bisnis pulsa, dan saya sudah passive income dari Dynasis. Kalau perlu nanti 20ribu itu saya ganti, transfer langsung via ATM BCA.

Setelah proses panjang dan sms yang mbulet ngga karuan akhirnya ketemu. Anda tahu, saya sms dia bolak balik sebenernya cuma menanyakan dua hal :

1. Apakah format SMSnya sudah benar? Tolong kirim (forward) sms konfirmasi yang dikirimkan ke Dynasis ke no saya untuk pengecekan.
2. Apakah No SMS Center Dynasisnya sudah bener?

Dua pertanyaan ini simpel sekali bukan. Tapi member saya itu ngga teachable sama sekali, keras kepala pula. Kemudian bales saya bukannya menjawab pertanyaan malah mengisinya dengan omelan, marah-marah, dsb. Sampai hari ketiga, akhirnya dia SMSkan format sms konfirmasinya dan nomor Sms Center Dynasis yang dituju kepada saya.

Dan… ketemulah dimana letak kesalahannya. No SMS Center Dynasisnya salah. Dia mengirimkan ke no yang dipakai Dynasis untuk memberikan informasi sukses terdaftar beserta ID dan PIN. Padahal jelas-jelas di Panduan Member Dynasis dicantumkan peringatan bahwa semua perintah SMS dikirimkan hanya ke nomor SMS Center. Jadi jangan membalas ke no yang dipakai oleh Dynasis untuk memberikan informasi / konfirmasi kepada member.

Usut punya usut ternyata, dia sok tahu dan tidak mau membaca secara lengkap Panduan Member Dynasis. Sok tahu. Jadi letak kesalahan terbesar member saya adalah TIDAK TEACHABLE.

1. Tidak mengikuti petunjuk saya untuk membaca Panduan Member Dynasis.
2. Mbulet waktu saya minat SMSkan format sms dan no tujuannya (sampai 3 hari mbuletisasi).
3. Udah salah, malah ngomel-ngomel dan sok menasehati saya untuk jujur dalam berbisnis dan harus tanggung jawab sama grup. (saya bingung, soalnya dia baru kali ini join bisnis ini tapi udah lebih hebat dan bijaksana dari saya).

Nah, rekan-rekan itu contoh kecil sikap tidak teachable. Jangan sampai Anda melakukan hal yang sama. Dan bicara soal teachable, hampir di semua bisnis rasanya seperti itu. Bukankah kalau kita mau sukses belajarnya harus sama yang sudah sukses?

Kalau Anda berada di bisnis online misalnya, maka mentor Anda adalah panduan bisnis online yang sudah Anda beli. Panduan itu dituliskan oleh penulis yang sudah sukses dan merupakan hasil pembelajaran serta pengalaman mereka. Bahkan boleh jadi dengan mengikuti itu, kita bisa meminimalisir kesalahan dengan belajar dari mereka.

Contoh lain lagi, Panduan SMUO yang ditulis oleh Internet Marketer Sukses, Joko Susilo. Banyak orang beli panduan tersebut. Namun lebih banyak yang tidak teachable dan mengikuti apa yang ada di panduan sehingga gagal. Padahal kalau mau mengikuti langkah-langkah yang diberikan, maka kita bisa meraih sukses yang sama dengan Joko Susilo.

Ada Mashengky dengan bisnis VCCnya. Ada Mas Agung dengan produk-produk online dan bisnis cover produk digital. Ada mas Handoko Tantra dengan paket ebook bisnisnya. Ada mas Boy Macklin dengan panduan bagaimana menjadi penulis profesional. Ada Pak Kusuma dengan rahasia SEOnya, Mas Nicko dengan panduan affiliate marketer suksesnya, dan masih banyak lagi.

Mereka semua adalah contoh nyata orang-orang yang sukses dengan bersikap teachable terhadap panduan SMUOnya mas Joko Susilo. Mau diajar dan tidak banyak menuntut. Action dengan satu kepercayaan bahwa, “Saya sudah pegang rahasia bagaimana menjadi sukses. Kalau saya praktekkan dan tidak menyerah di tengah jalan, pasti sukses juga.”

Butuh contoh lagi? Ada seseorang lagi, namanya Adi Wardana. Kebetulan di bisnis jaringan yang dulu dia adalah top leader terkuat penghasil omzet terbesar dan juga penyumbang bonus terbesar saya. Kecepatan pertumbuhan bisnisnya luar biasa. Dalam waktu singkat mampu menduplikasi saya penuh, baik itu dari sikap, pola pikir, sistem bisnis, dll. Akhirnya semua leader-leader saya pada kesalip incomenya, bahkan dalam waktu yang singkat Adi bisa menyamai posisi yang sama dengan saya (termasuk bonusnya).

Apa yang membedakan Adi dengan leader-leader yang lain? SIKAP TEACHABLE-nya. Dia sangat teachable, tidak banyak menuntut, action, dan ngga banyak mempertanyakan. Dia percaya, ketika bertindak dengan cara yang benar sesuai sistem, sebagaimana yang diajarkan para Top Leader, maka hasilnya pun akan luar biasa.

Kini Anda sudah membaca dan tahu apa arti penting sikap teachable untuk menunjang kesuksesan kita. Tentu saja dibutuhkan satu kerendahan hati yang luar biasa untuk bisa teachable. Kenapa? karena terkadang ketika kita memiliki postur yang lebih baik daripada “guru” kita, maka sulit sekali untuk teachable. Ego kita mengalahkan segalanya, walau harus berujung pada kegagalan.

Sekian dulu dari saya. Semoga Anda tidak lelah membacanya dan mendapatkan manfaat serta inspirasi dari tulisan ini. Jadi, ngga sia-sia bacanya.

Pesan saya, BE TEACHABLE…!

Salam Sukses,

Photobucket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive